Apa itu DFD? Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafis dari aliran data melalui sistem informasi. Hal ini memungkinkan Anda untuk mewakili prosesdalam sistem informasi dari sudut pandang data. DFD memungkinkan Anda memvisualisasikan bagaimana sistem beroperasi, apa sistem menyelesaikan dan bagaimana itu akan dilaksanakan, bila disempurnakan dengan spesifikasi lebih lanjut.
Data flow diagram digunakan oleh analis sistem untuk merancang sistempemrosesan informasi tetapi juga sebagai cara untuk model seluruh organisasi.Anda membangun DFD pada awal pemodelan proses bisnis Anda untukmemodelkan fungsi sistem anda harus melaksanakan dan interaksi antara fungsi-fungsi bersama dengan berfokus pada pertukaran data antara proses. Anda dapatmengaitkan data dengan model data konseptual, logis, dan fisik dan modelberorientasi objek.
Ada dua jenis DFD, baik yang mendukung pendekatan top-down untuk analisis sistem, dimana analis mulai dengan mengembangkan pemahaman umum tentangsistem dan secara bertahap memecah komponen keluar ke lebih rinci:
Ada dua jenis DFD, baik yang mendukung pendekatan top-down untuk analisis sistem, dimana analis mulai dengan mengembangkan pemahaman umum tentangsistem dan secara bertahap memecah komponen keluar ke lebih rinci:
Logical data flow diagrams : adalah implementasi-independen danmenggambarkan sistem, bukan bagaimana kegiatan yang dicapai.
Physical data flow diagrams : adalah implementasi-dependent dan menggambarkan entitas aktual (perangkat, departemen, orang, dsb) yang terlibatdalam sistem saat ini.
DFD juga dapat dikelompokkan bersama-sama untuk mewakili sub-sistem dari sistem yang dianalisis.
Sebuah diagram aliran data dapat terlihat sebagai berikut:
Sebuah diagram aliran data dapat terlihat sebagai berikut:
Tabel penjelasan DFD
Concept | Tool | Gane & Sarson | Yourdon | Description |
---|---|---|---|---|
Process | tempat dimana terjadi proses/ perubahan. | |||
Flow | garis yang menghubungkan antara objek yang satu dengan yang lain. | |||
Data store | Tempat penyimpanan data | |||
External entity | sumber atau tujuan data | |||
Split/Merge | memisahkan aliran ke dalam beberapa aliran atau menggabungkan aliran tersebut |
Simbol DFD
Tips-tips dalam membuat DFD
Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi Tujuan DFD
1.
Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada
saat data bergerak melalui system.
2.
Menggambarkan fungsi-fungsi (dan sub fungsi) yang mentransformasi
aliran data.
Fungsi / Manfaat DFD
¨ Data Flow Diagram
(DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional system untuk
menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang
dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun
komputerisasi.
¨ DFD ini adalah salah
satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila
fungsi-fungsisistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada
data yang dimanipulasi olehsistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan
model yang memberikan penekanan hanyapada fungsi sistem.
¨ DFD ini merupakan
alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan
konsepdekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem
yang mudahdikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat
program.
Syarat Membuat DFD
1.
Pemberian nama untuk tiap komponen DFD.
2.
Pemberian nomor pada komponen proses.
3.
Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat.
4.
Penghindaran penggambaran DFD yang rumit.
5.
Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika.
1.
atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah.
2.
Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda.
3.
Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus
konsisten (identitas perlu).
4.
Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level
sebelumnya.
5.
Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten
peletakannya.
6.
Banyaknya proses yang disarankan pada setiap level tidak
melebihi 7 proses.
7.
Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan
aliran data ke storage yang sama).
8.
Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan
didekomposisi.
9.
Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama
Data harus sudah spesifik.
10.
Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari
external entity.
11.
Aliran data untuk Proses Report : harus ada aliran keluar. Akan ada
aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report.
12.
Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah
memang tidak mencerminkan per sistem entity (perlu disimpan dalam file/tabel),
yaitu kelak hanya akan menjadi variable dalam program.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar